Resensi Buku Novel Baju Bulan
(Dari novel yang dicantumkan didalam koran)
Pembuka Cuy
Resensi novel adalah suatu kegiatan untuk menghasilakan karya dalam bidang sastra yang mana didalam karya tersebut merupakan ulasan maupun reveiw dari peresensi untuk dibagikan dan dipublikasikan kepada publik apakah karya yang diresensi layak atau tidak untuk dinikmati. Ada pula yang beranggapan bahwa resensi adalah kegiatan penilaian terhadap karya sastra lainnya untuk dijadikan pertimbangan bagi calon pembaca bahwa karya tersebut layak untuk dikonsumsi.
Nah tadi itu sekilas penjelasan tentang resensi dari saya, jadi disini saya hanya memberi contoh resensi sebuah novel yang berjudul Baju Bulan. Resensi ini awalnya adalah tugas Bahasa Indonesia saya pada saat SMP, yang mana tugasnya yaitu meresensi buku, novel, cerpen, puisi, dan lainnya pada surat kabar. novel Baju Bulan ini adalah sebuah novel yang dimuat pada koran Kompas edisi hari Minggu. untuk lebih jelasnya silahkan melihat contoh resensi yang saya susun dibawah ini.
Informasi Buku
Judul buku : Baju Bulan
Penulis : Joko Pinurbo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Ke-1 (satu), April 2013
Jumlah halaman : 10(i - x)+82 halaman
ISBN : 978-979-22-9470-5
a) Isi Resensi
Buku
baju bulan karya Joko Pinurbo, bersisi sajak-sajak yang identik dengan simpul
kehiduapan manusia. Joko seakan membawa pembaca masuk kedalam rung dan waktu
sunyi, terharu, bahagia, tersenyum, berkerut, dan lain sebagaunya.Sajak-sajak
Joko adalah “narasi puitik” hidup sehari hari, mengenai sebuah momenpenting
dalam masyarakat kita, yaitu Lebaran.
Joko
menulis sajak sangat berbeda dengan Sitor Simorang, bahkan terbalikdengan si
Sitor. Joko menulis secara Induktif sedangkan Sitor menulis secara deduktif,
contohnya :Bulan aku Mau lebaran.
Aku ingin baru,Tetapi tak punya uang.
Ibuku entah dimana sekarang,Sedangkan ayahku hanya
bisa kubayangkan.Bolehkah, bulan,
kupinjam bajumu barang semalam?Bulan terharu : kok
masih ada yang membutuhkanBaju yang kuno di
antara begitu banyak warna-warni baju buatan.Bulan mencopot bajunya
yang keperakan.
Mengenakannya gadis
kecil yang sering ia lihatMenangis di
persimpangan jalan. Bulan sendiriRela telanjang di
langit, atap paling rindangBagi yang tak berumah
dan tidak bisa pulang.
Saat
membaca buku ini Joko seolah-olah mengirim surat kaleng kepada pembaca, yang
membuat pembaca terkejutsekaligus merenung. Ternyata “masih ada yang
membutuhkan baju yang kuno di antara begitu banyak warna-warni baju buatan.”
Larik ini memberi pesan seotik tentang suka cita Lebaran.Buku ini berisi 60 puisi pilihan Joko Pinurbo yang ditulisnya
dalam rentang waktu 1991-2012. Puisinya tampak sederhana, namun sarat makna di
sana-sini. Bahasanya yang kominikatif, namun ada juga kata-kata yang sulit
untuk di mengerti, karena menggunakan gaya bahasa.
Mengandung humor dan ironi yang menyentuh absurditas hidup
sehari-hari. Membaca puisi-puisinya adalah memasuki tamasya rohani yang
mengasyikkan dan sering mengejutkan. judul buku juga sangat ringkas dan bisa
mewakili semua puisi yang ada di buku. Jadi buku ini sangat diajurkan untuk
dibaca, terutama bagi mahasiswa jurusan sastra.
b) Kesimpulan
Dapat dismpulkan, bahwa buku yang berjudul Baju Bulan berisi
sajak-sajak yang merupakan “narasi puitik”. Gaya menulis Joko dengan Sitor
terbalik, karena joko menulis secara induktif sedangkan Sitor secara deduktif.
Karena banyak sekali kelebihan pada buku juga pada penulis yang menulis buku
ini. Jadi sangat layak di baca oleh mahasiswa jurusan satra.
Nah diatas tadi merupakan contoh resensi yang saya buat sewaktu duduk di bangku SMP. saya sadar bahwa tulisan saya serta blog ini masih jauh dari kata bagus apalagi sempurna karna kesempuranaan hanyalah milik Tuhan semata.
saya berharap blog saya tetap dapat memberikan manfaat bagi anda yang telah berkunjung, dan saya sangat berharap pada kritik dan saran anda yang membangun.